Pemendiknas No 24 Tahun 2010 Dinilai Beraroma Intervensi
Senin, 21 Februari 2011 – 08:58 WIB

Pemendiknas No 24 Tahun 2010 Dinilai Beraroma Intervensi
"Kalau boleh dikatakan Permendiknas 24/2010 merupakan langkah setback. Beda sekali dengan Permendiknas No 67 Tahun 2008. Di mana, aspirasi dari kampus, langsung ditindaklanjuti pemerintah," tuturnya.
Selanjutnya, Jauhar memaparkan proses pemilihan pektor Undip Semarang pada 2006. Saat itu Prof Susilo Wibowo berhasil terpilih menjadi rektor dengan selisih satu suara dengan pesaingnya. Saat diserahkan ke presiden, kata dia, tidak ada masalah, Presiden SBY langsung setuju saja.
“Artinya, presiden selalu inline dengan aspirasi kampus. Beliau begitu menghargai suara kampus. Sangat berbeda dengan Permen 24/2010 yang sangat kental aroma intervensinya. Ini kan bisa mempengaruhi persepsi publik terhadap pemerintah," paparnya.
Sementara, anggota Senat ITS, Sritomo Wignyosubroto Msc mengatakan Permendinkas No 24 Tahun 2010 terbukti berdampak secara nasional bagi civitas akademika. Bahwa aturan tersebut melahirkan bentuk intervensi terselubung, tidak bisa dibantah.
JAKARTA - Adanya campur tangan pemerintah dalam pemilihan rektor PTN, ternyata bukan isapan jempol semata. Para rektor PTN mulai dilanda keresahan
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral