Pemeran Pierre Tendean, Benar-benar Dipopor, Disundut Rokok
”Ikut saya sebentar,” ajak orang tersebut kepada Wawan dengan nada tak bersahabat.
Ajakan tak bersahabat itu sudah membuat jengkel Wawan. Karena tamu, dia ikut saja. Namun, kesabaran Wawan habis ketika orang itu memarahinya di halaman belakang rumah Nasution.
”Saya lupa, dia marah soal apa. Yang pasti sangat menyebalkan,” kata Wawan, lantas tertawa.
Tak terima dimarahi tanpa alasan, Wawan tanpa ba-bi-bu langsung balas membentak. Bukannya membalas bentakan Wawan, pria itu malah berseru kepada Arifin yang ada di ruang tengah.
”Oke nih, Mas,” kata pria yang ternyata asisten sutradara tersebut.
Sejak saat itulah, Arifin memutuskan Wawan menjadi pemeran Pierre Tendean. Bentakan kepada Wawan adalah ujian untuk melihat apakah dia memiliki watak sama dengan sang pahlawan.
Sebab, secara fisik, sebagaimana penilaian Mitze, Wawan sudah sangat mirip dengan Pierre.
Hari itu benar-benar penuh berkah bagi Wawan. Bisa bertemu Jenderal Nasution, lalu mendapatkan kepercayaan memerankan pahlawan dalam film yang sangat besar untuk ukuran saat itu.
Saat pengambilan gambar untuk film G 30 S/PKI, Arifin mampu menciptakan suasana tegang dan menyayat hati lewat arahannya yang detail.
- Lokananta, 15 Maret 1965, dan Koleksi Langka Vinil Genjer-Genjer
- LIhat, KSAL Didampingi Jajarannya Berdiri Tegak & Memberi Hormat
- Komentari Gatot Nurmantyo, Moeldoko Pakai Kata Subjektif dan Perasaan
- Mahfud MD: Kiai Saya Dibunuh Oleh PKI!
- Sepertinya Film G30S Cuma Fiksionalisasi Soeharto sebagai Pahlawan Penumpas PKI
- Jelang 30 September, Panglima TNI-KSAD Diminta Tayangkan Film G30S/PKI