Pemerhati Pendidikan Soroti Kesulitan Sekolah soal Biaya Tracing Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati Pendidikan Doni Koesoema menekankan pentingnya dukungan Satgas Covid-19 terhadap testing dan tracing di sekolah.
Menurut dia, sekolah yang menjadi klaster Covid-19 harus ditutup selama 14 hari untuk disinenfeksi dan penataan PTM kembali.
Selain itu, testing dan tracing juga wajib dilakukan Satgas Covid-19 dan sekolah untuk mendeteksi potensi konfirmasi kasus pada peserta didik maupun tenaga pendidik dan kependidikan lainnya.
"Persoalannya adalah seperti terjadi di sebuah sekolah di Jakarta Barat. Sekolah ditutup hanya seminggu dan testing dimintakan secara mandiri ke masing-masing anak dan guru," kata Doni kepada JPNN.com, Selasa (18/1).
Akademisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) itu menceritakan sekolah yang tak ingin dia sebut namanya itu meminta biaya sukarela kepada orang tua siswa dan guru.
Hal itu terjadi lantaran yayasan tidak mampu membayar biaya pemeriksaan Covid-19.
"Ini juga harus diperhatikan Satgas Covid-19 untuk tracing agar penyebaran bisa dihentikan," ujar Doni.
Dia mengatakan Satgas Covid-19 harus segera melakukan tracing ke sekolah-sekolah yang ditemukan kasus corona.
Pemerhati Pendidikan Doni Koesoema menekankan pentingnya dukungan Satgas Covid-19 terhadap testing dan tracing di sekolah yang kesulitan biaya.
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Nasabah PNM Mekaar Asal Lampung Raih Penghargaan Aksi Nyata Bela Negara
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas
- Pelindo Dorong Sekolah Ramah Lingkungan lewat Program Adiwiyata