Pemerintah Akui Infrastruktur jadi Kendala Mobil Listrik
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) baru saja menyelesaikan pengkajian aturan mengenai mobil listrik, kini tinggal menunggu persetujuan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Bila disahkan, maka era kendaraan ramah lingkungan dan hemat bahan bakar mulai melenggang di jalan Indonesia. Namun permasalahannya, secara infrastruktur pendukung mobil listrik atau motor listrik masih kurang memadai.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu kendala penerapan kendaraan listrik di tanah air ialah soal infrastruktur. Airlangga mengakui, infrastrukturnya belum jelas, tentu ini tidak efektif ketika kebijakan mobil listrik sudah disahkan.
"Kami sedang memikirkan juga mengenai infrastruktur kendaraan listrik untuk didorong sehingga produksi hemat energi ini bisa direalisasikan," ujar Airlangga kepada awak media di gedung Kemenperin, Selasa (6/11).
Di sisi lain, Airlangga menjelaskan, bahwa harga HEV (hybrid electric vehicle) lebih mahal ketimbang PHEV (plug-in hybrid electric vehicle). Ini juga masih dalam kajian lanjutan. Perbedaan harga terkait dari penggerak yang digunakan.
Saat ini, Kemenperin menggandeng pihak swasta dan instansi pendidikan telah melakukan studi terkait kendaraan listrik di Indonesia. (mg9/jpnn)
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) baru saja menyelesaikan pengkajian aturan mengenai mobil listrik, kini tinggal menunggu persetujuan presiden.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Menko Airlangga Hartarto Bertemu Menteri Keuangan Hong Kong, Ini yang Dibahas
- Pasar Mobil Listrik Premium Diprediksi Akan Lesu Pada 2025
- Hyundai Creta Listrik Bakal Melantai Bulan Ini, Desainnya Lebih Keren
- Wuling Zhiguang EV Menawarkan Aksesibilitas Lewat Pintu Geser
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun