Pemerintah Ancang-Ancang Tarik Utang Rp 147,5 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan target indikatif penerbitan surat berharga negara (SBN) pada kuartal ketiga 2017 mencapai Rp 147,5 triliun.
Surat utang itu diterbitkan melalui proses lelang dengan frekuensi 13 kali.
Penerbitan SBN tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menjelaskan, frekuensi lelang surat utang negara (SUN) akan dilakukan enam kali.
Sementara itu, surat berharga syariah negara (SBSN) sebanyak tujuh kali.
’’Total target indikatif yang diumumkan itu sudah termasuk target penerbitan surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulan dan SPN syariah enam bulan. Masing-masing sebesar Rp 5 triliun dan Rp 2 triliun pada setiap lelang,’’ kata Robert di Jakarta, Rabu (19/7).
Robert menambahkan, pengumuman target indikatif tersebut dilengkapi kalender penerbitan SBN.
Kalender itu memuat jadwal indikatif penerbitan dengan jenis seri dan tenor SBN yang dilelang selama triwulan ketiga dan hingga akhir 2017.
Pemerintah telah menetapkan target indikatif penerbitan surat berharga negara (SBN) pada kuartal ketiga 2017 mencapai Rp 147,5 triliun.
- Natalius Pigai Sudah Bicara ke Sri Mulyani soal Anggaran Kementerian HAM
- Penempatan Sri Mulyani Dinilai Ada Kaitannya dengan Bunga Utang yang Makin Bengkak
- Apa Itu Kepabeanan dan Cukai? Tolong Dipahami Baik-baik Penjelasan Berikut Ini
- Ekonom Soroti Kredit Macet di LPEI
- Kredit Macet di LPEI, Pengamat: Pengelolaan BUMN Seharusnya Satu Pintu
- Suku Bunga Acuan Naik, SBN Seri SBR013 Jadi Opsi Investasi yang Menguntungkan