Pemerintah Antisipasi Inflasi Ramadan dan Idulfitri
![Pemerintah Antisipasi Inflasi Ramadan dan Idulfitri](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2021/08/13/IMG_20210813_174602.jpg)
Selain beras, pemerintah mencatat beberapa pangan yang juga mengalami kenaikan harga, antara lain cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang.
Menimbang hal itu, pemerintah berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan.
Febrio menjelaskan beberapa kebijakan yang ditempuh sebagai langkah stabilisasi harga beras, antara lain melalui operasi pasar dan pasar murah, dukungan subsidi pupuk, percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP), percepatan impor, dan pembatasan pembelian retail untuk mengantisipasi panic buying.
“Inflasi volatile food diharapkan dapat kembali menurun hingga di bawah 5 persen untuk mendukung pencapaian sasaran Pemerintah tahun 2024,” ujar Febrio.
Di sisi lain, inflasi inti yang menjadi komponen terbesar inflasi masih stabil di angka 1,68 persen (yoy) sementara inflasi harga diatur pemerintah (administered price) menurun tipis menjadi 1,67 persen (yoy), dari 1,74 persen (yoy) pada Januari 2024.
"Pergerakan inflasi harga diatur pemerintah perlu diwaspadai seiring risiko kenaikan tarif transportasi pada bulan depan di masa mudik Lebaran," ucap Febrio.(antara/jpnn)
Pemerintah menyiapkan langkah antisipasi untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan seiring Ramadan dan Lebaran
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Penjualan Tiket Arus Balik Lebaran 2025 Sudah Dibuka
- Bank Jago Beri Kiat untuk Pelaku Usaha Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan
- Kemenag Ajak Media Massa Terapkan Nilai-nilai Baik dalam Siaran Agama Ramadan
- Tiket KA Lebaran Idulfitri Sudah Bisa Dipesan
- Sri Mulyani Bilang Kondisi Ini Membuat Banyak Negara Lain Iri
- Menjelang Ramadan, Akindo Pastikan Stok Kedelai Impor Aman