Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga
Minggu, 22 Juli 2012 – 02:11 WIB
Bulog Mart menyediakan beragam komoditas. Di antaranya beras, gula, dan minyak goreng. Untuk stabilitas, harga jual sembako lebih rendah daripada harga eceran di pasaran.
Bagaimana Bulog bisa menjual sembako lebih murah? Sutarto mengatakan, Bulog Mart bukanlah bisnis rugi. Harga jual lebih murah bisa didapat dengan cara memangkas rantai distribusi. Misalnya, beras Bulog kelas menengah maupun premium yang biasanya harus masuk ke pedagang besar, grosir, eceran, dan baru sampai ke konsumen, sekarang bisa langsung dibeli konsumen dengan harga Bulog.
Terkait dengan harga beras pada awal puasa ini, Sutarto mengatakan masih relatif terkendali. Rata-rata kenaikan harga beras secara nasional hanya 0,47 persen dibanding sebulan lalu. Meski demikian, Sutarto mengakui bahwa di beberapa daerah, komoditas beras kualitas premium (kualitas tinggi) sempat naik cukup signifikan. Hal itu disebabkan masyarakat beralih membeli beras kualitas premium. "Ketika beras kualitas premium naik, beras dengan kualitas di bawahnya juga ikut naik," terangnya.
Salah satu wilayah yang mengalami kenaikan harga beras kualitas premium adalah Jawa Timur. Di provinsi ini, harga beras premium 3 sampai Rp 8.000 per kilogram. Untuk menekan harga, Bulog menggandeng Pemda Jatim menggelar pasar murah. Bulog menjual beras ke pemda Rp 7.500 per kilogram. Kemudian, pemda menambah subsudi Rp 200 per kilogram. Dengan demikian, harga jual ke masyarakat bisa turun menjadi Rp 7.300 per kilogram.
JAKARTA - Lonjakan harga bahan pokok pada momen puasa hingga Lebaran seakan sudah menjadi tradisi. Meski tidak bisa dibendung, Perum Bulog membuat
BERITA TERKAIT
- Buka 2 Kantor Cabang Prioritas, Bank Sinarmas Targetkan Kenaikan Nasabah Capai 40 Persen
- Indonesia-Singapura Lanjutkan Kerja Sama untuk Investasi hingga Tenaga Kerja
- BSN Dongkrak Daya Saing Produk Indonesia di Tingkat Global
- Menko Airlangga Ungkap Upaya Pemerintah Jaga Ekonomi Nasional di Tengah Kondisi Global
- Rayakan 15 Tahun Perjalanan Penuh Inovasi, BUKA Umumkan Penajaman Fokus Bisnis
- Arsjad Rasjid tak Lagi Pimpin Kadin, Sikapnya Dipuji