Pemerintah AS Buka Lagi, Tak Ada yang Jadi Pemenang
jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat buka kembali. Pegawai bisa kembali bekerja secara normal, kerugian negara bisa ditekan, dan tidak ada aliran dana untuk membangun tembok di perbatasan Meksiko.
Bagi Partai Demokrat, hasil ini adalah sebuah kemenangan. Tapi, bagi para pendukungnya, Demokrat dianggap kalah.
Sebab, Demokrat tidak menghasilkan hal yang signifikan untuk para Dreamers. Yaitu, imigran gelap yang dibawa orang tuanya ke AS saat masih anak-anak yang selama ini dilindungi dengan program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).
’’Tidak ada yang menang. Yang ada, siapa yang kalah paling banyak,’’ ujar konsultan politik Frank Luntz.
Shutdown alias penutupan sementara pemerintah federal AS itu hanya berlangsung tiga hari. Dimulai Sabtu dini hari (20/1) dan berakhir Senin sore (22/1). Dalam voting terakhir, 81 anggota Senat mendukung usul anggaran sementara dan hanya 18 yang menolak.
Banyak pihak menganggap anggota Senat Demokrat kalah paling banyak. Dalam negosiasi, Pemimpin Demokrat di Senat Chuck Schumer hanya diberi janji oleh Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell. Janji yang ditawarkan adalah mereka akan membahas masalah DACA dalam beberapa pekan ke depan.
Republik sebenarnya juga enggan menyetujui pembahasan tersebut. Sebab, Presiden AS Donald Trump sudah jelas menginginkan agar program DACA ditiadakan saja. Pembangunan tembok antiimigran di perbatasan Meksiko juga tak dianggarkan.
Bukan hanya itu, RUU yang diloloskan Senat tersebut juga lebih pendek dibandingkan dengan usulan awal. Yaitu, hanya berlaku tiga pekan hingga 8 Februari mendatang.
Setelah itu, harus ada usulan lainnya atau bujet jangka panjang disetujui. Sejak September, Kongres belum sepakat dengan usulan bujet tahunan yang diusulkan pemerintahan Trump.
Bagi Partai Demokrat, hasil ini adalah sebuah kemenangan. Tapi, bagi para pendukungnya, Demokrat dianggap kalah
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia