Pemerintah Australia Bantu Migran Berketrampilan
"Saya suka pekerjaan saya." katanya.
"Karena alasan itu, saya ingin kerja di bidang kedokteran secepat mungkin."
Membiasakan diri mendengar percakapan sehari-hari di Australia saja sudah menjadi masalah, apalagi untuk bisa beradaptasi dengan perbedaan budaya di kalangan kedokteran di Australia.
"Di Irak, fokusnya ada pada seberapa banyak pengetahuan yang kita miliki." kata Albana.
"Di sini lebih banyak pada bagaimana kita memperkenalkan diri kepada pasien, bagaimana menenangkan pasien."
Albana adalah satu dari sekitar 300 pengungsi, kebanyakan dari Irak dan Suriah, yang ikut ambil bagian dalam program untuk membantu pengungsi kembali ke profesi mereka sebelumnya.
Anggota parlemen dorong pendanaan lanjutan
Program ini melibatkan para dokter, insinyur, apoteker, dan dokter gigi di Melbourne, Sydney, Canberra, Perth, Hobart dan Toowoomba.
Pemerintah Australia telah menyediakan dana $ AUD 5 juta (sekitar Rp 50 miliar) untuk membantu para pengungsi tersebut dalam program yang disebut Proyek Percobaan Bantuan Karir bagi Pengungsi Kemanusiaan.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat