Pemerintah Australia Batalkan Uji Narkoba Untuk Penerima Tunjangan Sosial

Pemerintah mengatakan langkah tersebut akan membantu warga yang menerima tunjangan sosial tidak lagi terkena narkoba dan bisa masuk ke dunia kerja.
Bila seorang penerima tunjangan sosial positif menggunakan ganja, ice, ekstasi atau narkoba lain, uang tunjangan sosial yang mereka terima hanya bisa digunakan untuk hal tertentu saja.
Bila mereka positif dalam tes kedua kali, maka penerima tunjangan harus membayar biaya uji narkoba tersebut dan harus menjalani perawatan.
Kelompok medis menyambut baik penarikan usulan
Rencana tersebut sebelumnya sudah ditentang oleh beberapa kelompok medis di Australia.
Dalam masukan yang dikirimkan ke Senat yang mengkaji masalah tersebut, sebuah lembaga yaitu Royal Australasian College of Physicians (RACP) mengatakan bahwa rencana itu hanya akan menyebabkan semakin panjangnya antrian bagi pengobatan mereka yang kecanduan narkoba.
"Tidak ada saja kebijakan ini penghamburan sumber daya, uang dan kesempatan, kami juga prihatin bahwa langkah ini akan memberikan dampak buruk kelompok masyarakat yang sangat rentan." kata masukan tersebut.
Presiden Asosiasi Medis Austtalia (AMA) Michael Gannon menyambut baik penarikan usulan dari pemerintah.
"Hal ini sudah diujicobakan di negara lain. Tidak ada bukti sama sekali bahwa ini mengurangi jumlah pengguna narkoba di kalangan penerima tunjangan sosial." kata Dr Gannon.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia