Pemerintah Australia Dituding Tutupi Pelecehan Seksual Anak di Detensi Imigrasi

Senator Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau menuding pemerintah Australia mencoba menutupi kasus pelecehan seksual anak-anak yang terjadi di pusat detensi imigrasi di Nauru.
Meskipun pusat detensi tersebut berada di negara lain yaitu di Nauru, namun pengelolaannya berada di bawah kewenangan pemerintah Australia.
Senator Hanson-Young secara resmi menulis surat permintaan kepada Komisi Khusus Penyelidikan Pelecehan Seksual Anak-anak untuk menyelidiki kasus tersebut, serta kasus serupa di pusat dentensi imigrasi lainnya.
"Kasus pelecehan seksual anak-anak di pusat detensi imigrasi Australia telah dipertimbangkan oleh para komisioner," kata Ketua Komisi Khusus, Hakim Peter McClellan dalam jawabannya kepada Senator Hanson-Young.
Namun Hakim McClellan menambahkan, komisi yang dipimpinnya itu tidak memiliki yurisdiksi untuk memeriksa kasus yang dilaporkan dialami anak-anak pengungsi di Nauru.
"Komisi berpendapat bahwa kami tidak bisa menyelidiki kasus yang terjadi di wilayah hukum negara lain," katanya.
CEO Dewan Pengungsi Australia Paul Power mengatakan kasus-kasus terbaru yang terjadi detensi imigrasi sangat layak untuk diselidiki.
Kasus pelecehan ini masih baru, padahal Komisi Khusus lebih fokus pada kasus-kasus lama pelecehan seksual yang terjadi di berbagai institusi.
Senator Sarah Hanson-Young dari Partai Hijau menuding pemerintah Australia mencoba menutupi kasus pelecehan seksual anak-anak yang terjadi di pusat
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga