Pemerintah Australia Hentikan Bantuan Dana Sekolah Islam Terbesar di Sydney
Berdasarkan hasil peninjauan, jutaan dolar dana Pemerintah Australia untuk sekolah Islam terbesar di negara ini, yang terletak di Sydney akan dihentikan.
Pada bulan lalu, sekolah Islam Malek Fahd di wilayah Greenacre meminta peninjauan setelah diberitahu bahwa dana bantuan pemerintah sebesar 19 juta dolar (atau setara Rp 190 miliar) yang biasa diterimanya dicabut karena masalah manajemen dan keuangan.
Menteri Pendidikan Australia, Simon Birmingham, mengatakan, pada (4/4) keputusan awal tersebut kembali ditegaskan pemerintah dan akan benar-benar dihentikan pada akhir minggu.
"Peninjau internal, yang independen terhadap keputusan awal, mempertimbangkan informasi baru yang tersedia dan berdasarkan semua bukti yang tersedia, otoritas sekolah tetap tak mematuhi persyaratan Undang-Undang Pendidikan Australia 2013," jelasnya dalam sebuah pernyataan.
"Oleh karena itu, peninjau internal telah menegaskan keputusan awal dan pendanaan pemerintah untuk sekolah Islam Malek Fahd akan berhenti mulai 8 April 2016," imbuhnya.
Pengacara sekolah, Rick Mitry, mengatakan, pencabutan itu adalah kejutan, karena banyak hal telah dilakukan untuk memulihkan masalah tata kelola yang dikeluhkan sebelumnya oleh Pemerintah Australia.
"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk mematuhi semua persyaratan dari Pemerintah Federal," sebutnya.
"Semua masalah yang diangkat oleh mereka, kami selesaikan, termasuk langkah-langkah audit baru dan adanya dewan interim baru,” jelasnya.
Berdasarkan hasil peninjauan, jutaan dolar dana Pemerintah Australia untuk sekolah Islam terbesar di negara ini, yang terletak di Sydney akan dihentikan.Pada
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'