Pemerintah Australia Nyatakan Pengepungan Kafe Lindt sebagai ‘Insiden Teroris’
Pemerintah Federal Australia telah menyatakan bahwa penyanderaan di Kafe Lindt Sydney, yang terjadi bulan lalu, adalah sebuah ‘insiden teroris’. Hal ini disampaikan untuk memastikan bahwa sejumlah bisnis yang terdampak bisa menerima pembayaran asuransi.
Pria bersenjata bernama Man Haron Monis menyerbu Kafe Lindt di Martin Place pada tanggal 15 Desember, menahan 18 orang sandera hingga 16 jam, yang berakhir dengan kematian manajer kafe, Tori Johnson, dan pengacara Katrina Dawson.
Menteri Keuangan Australia, Joe Hockey, mengatakan, pernyataan itu ditujukan untuk mencegah perusahaan asuransi menolak klaim yang diajukan oleh sejumlah pebisnis yang terkena dampak, bahkan jika kebijakan mereka mengecualikan kerugian dari aksi terorisme.
"Pemerintah telah mengambil tindakan ini untuk memastikan sejumlah bisnis yang mengalami kerusakan dari insiden itu tidak akan mengalami penolakan klaim, karena pengecualian terorisme dalam kebijakan asuransi mereka," katanya.
Ia menerangkan, "Masukan dari Korporasi Asuransi Australia (ARPC) menunjukkan, tiga perusahaan asuransi yang telah menerima klaim hingga hari ini menyatakan bahwa mereka tidak akan memberlakukan klausul pengecualian terorisme.”
"Saya senang melihat perusahaan-perusahaan ini begitu bertanggung jawab pada masa sulit ini," tambahnya.
Menteri Joey mengatakan, ia mendengar bahwa sejumlah usaha yang terkena dampak insiden tersebut telah mengajukan klaim sebesar 600.000 dolar.
Pemerintah Federal Australia telah menyatakan bahwa penyanderaan di Kafe Lindt Sydney, yang terjadi bulan lalu, adalah sebuah ‘insiden teroris’.
- Dunia Hari Ini: Pemimpin Hizbullah Sebut Serangan Israel 'Deklarasi Perang'
- Dunia Hari Ini: Jutaan Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Presiden Joko Widodo
- Dunia Hari Ini: Ledakan Massal 3.000 Penyeranta Hizbullah Tewaskan Sembilan Jiwa di Lebanon
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas