Pemerintah Australia Pulangkan Warganya dari Bali Karena COVID
Pemerintah Australia akan memulangkan sekitar 200 warganya dari Bali dengan menggunakan penerbangan repatriasi khusus hari Rabu ini (18/08).
Hampir 800 warga Australia telah mendaftarkan diri ke Departemen Luar Negeri Australia (DFAT) untuk meninggalkan Indonesia.
Namun, dalam penerbangan hari ini hanya mereka yang dianggap paling rentan karena alasan kesehatan, keuangan, atau visa yang mendapatkan kursi.
Di antara sedikit warga yang beruntung adalah keluarga Sutherland.
Selama 25 tahun, Bali telah menjadi tempat tinggal bagi Georgia dan Hamish Sutherland. Pasangan ini pertama kali bertemu di Pantai Kuta pada tahun 1996, kemudian menikah di Bali.
Ketiga anaknya yang sekarang berusia 14, 12 dan 10 tahun, tumbuh besar di Bali. Mereka semua bersekolah di Bali International School tempat Hamish mengajar sejak 21 tahun lalu.
Sementara Georgia mengelola beberapa usaha spa.
"Kami suka dengan kehidupan di sini," ujar Georgia.
Pemerintah Australia akan memulangkan sekitar 200 warganya dari Bali dengan menggunakan penerbangan repatriasi khusus hari Rabu ini (18/08)
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan