Pemerintah Australia Pulangkan Warganya dari Bali Karena COVID
Berencana untuk naik kapal
Sementara kasus COVID di Indonesia sekarang mulai mereda dibandingkan pada masa puncaknya di bulan Juli, negara ini belum keluar dari cengkeraman wabah.
Menurut data Universitas Johns Hopkins, lebih dari 180.000 kasus baru dicatat dalam seminggu terakhir, dengan 10.000 lebih kematian.
Kementerian Luar Negeri Australia telah menolak untuk menjelaskan apakah mereka merencanakan tambahan penerbangan repatriasi untuk 600 warganya untuk keluar dari Indonesia.
Banyak dari mereka yang masih di sana telah berusaha keras untuk pulang ke Australia.
Sekelompok warga Australia di Pulau Jawa minggu lalu telah menyewa penerbangan Garuda ke Perth dengan biaya hampir A$5.000 (Rp 50 juta) per tiket.
Maskapai penerbangan Indojet, masih berupaya menyelenggarakan penerbangan charter serupa dari Bali bulan depan.
Namun, karena kapasitas penumpang yang terbatas, paling banyak 25 orang, kemungkinan besar biayanya akan menjadi sangat mahal.
Mathew Connelly asal Queensland bahkan berencana untuk berlayar dari Lombok dengan kapal sewaan bila dia tidak berhasil mendapatkan tiket penerbangan komersial.
Pemerintah Australia akan memulangkan sekitar 200 warganya dari Bali dengan menggunakan penerbangan repatriasi khusus hari Rabu ini (18/08)
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis