Pemerintah Australia Tidak Akan Menghukum Nelayan Indonesia yang Terdampar

"Ini sudah berlangsung lama, saya sudah bekerja selama 20 tahun di sini, sebenarnya bisa diperbaiki," ujarnya.
Grant mengatakan para nelayan mengambil banyak risiko dengan menuju ke perairan tropis selama musim hujan, serta sejumlah kematian yang terjadi tahun lalu seharusnya jadi pertanda untuk mengambil tindakan.
"Kita semua harus bersatu, petugas perbatasan Australia, angkatan laut, dan industri perikanan komersial," ujar Grant.
"Kita semua perlu bertemu dan mencari cara untuk menghentikan orang-orang ini."
Grant mengatakan tragedi tak akan bisa dihindari kecuali jika pemerintah Australia turun tangan.
"Beberapa perahu tradisional dapat menampung hingga sembilan atau 10 orang, dan beberapa anak berusia 13, 14 dan 15 tahun ... beberapa dari mereka tidak pulang," katanya.
"Butuh waktu bertahun-tahun untuk mendidik anak laki-laki berusia tujuh tahun untuk tidak melaut secara ilegal, kita akan terus kehilangan lebih banyak orang Indonesia yang sangat saya hormati.
"Mereka pelaut yang baik, tapi mereka melanggar hukum."
Sekelompok nelayan Indonesia ditemukan terdampar di lepas pantai Australia Barat akibat hantaman Topan Tropis Ilsa bulan lalu.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia