Pemerintah Bahrain Tutup Dialog
Demonstran Masih Belum Mau Mandek
Jumat, 25 Februari 2011 – 07:12 WIB

Pemerintah Bahrain Tutup Dialog
Kelompok oposisi utama telah berhenti menyuarakan tuntutan serupa. Mereka kemudian meminta dilakukannya reformasi, termasuk pemilihan umum bagi seorang perdana menteri dan penyusunan konstitusi monarki. Dalam sebuah pernyataan resminya Rabu (23/2), koalisi oposisi menyatakan bahwa tawaran dialog oleh Pangeran Mahkota Sheikh Salman bin Hamad al-Khalifa sama sekali tidak berdasar.
"Dialog seharusnya dibangun dengan fondasi yang jelas," tulis pernyataan tersebut. "(Tapi) Tidak ada satu pun hal mendasar yang disebutkan oleh pangeran dalam ajakan dialog tersebut," tambahnya.
Oposisi menuntut seluruh pejabat pemerintah yang dipimpin oleh paman dari Raja Hamad, Sheikh Khalifa bin Salman, sebagai syarat pra-kondisi sebelum dialog dilakukan. Koalisi oposisi Bahrain terdiri atas Asosiasi Islam Nasional Bersatu (INAA), kelompok Syiah terbesar di Bahrain, enam partai Syiah lainnya, liberal, kelompok garis kiri, dan nasionalis Arab.
INAA menguasai 18 kursi di parlemen Bahrain yang terdiri atas 40 kursi. Kelompok oposisi tersebut telah mengundurkan diri dari parlemen saat demonstrasi telah menelan korban jiwa.
MANAMA- Demonstran anti pemerintah Bahrain belum menunjukkan tanda-tanda untuk menyerah. Kelompok oposisi menyatakan pemerintah belum menerima syarat
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza