Pemerintah Bantah Abaikan Nasib ABK Gemini
Selasa, 17 Mei 2011 – 19:41 WIB
"Kalau upaya-upaya penyelematan termasuk uang tebusan, saya tidak bisa berbicara banyak. Karena seperti pengalaman sebelumnya, hal itu bisa berakibat buruk bagi ABK yang disandera," ujarnya.
Baca Juga:
Yang terpenting, kata Tene, para awak kapal dalam kondisi baik. Para ABK tersebut diberi makan sehari dua kali. "Menurut kapten kapal, kondisi mereka dalam keadaan sehat. Soal makan pun cukup, dua kali sehari," lanjut dia.
Tene memaparkan, sejauh ini pemerintah Singapura sudah dua kali berkomunikasi dengan kapten kapal MT Gemini. Yakni pada, tanggal 4 Mei dan 10 Mei lalu. Namun, diakuinya, upaya pembebasan tidak bisa berlangsung cepat dan membutuhkan proses. Dia mencontohkan pembebasan 20 ABK Kapal MV Sinar Kudus yang juga mengalami nasib serupa dengan para awak kapal MT Gemini, membutuhkan waktu sekitar 45 hari.
"Karena itu meski pemerintah dibilang lambat, kenyatannya proses pembebasan ini tidak bisa berdiri sendiri. Upaya pembebasan awak kapal Sinar Kudus tersebut tergolong cepat dalam sebuah kasus penyanderaan. Untuk itu, kita juga berupaya yang terbaik dalam upaya penyelamatan ini," tegasnya.
JAKARTA - Upaya pembebasan 13 WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) MT Gemini yang disandera perompak Somalia, hingga kini belum menemui kepastian.
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya