Pemerintah Baru Tarik Utang LN Rp 26,9 Triliun
Sabtu, 20 November 2010 – 19:22 WIB
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang, realisasi pinjaman program masih rendah yakni untuk Bank Dunia dari target Rp16,63 triliun realisasinya masih nol persen. ADB dari total Rp6,44 triliun realisasi tercatat 71,3 persen. Pinjaman dari Jepang sebesar Rp3,68 triliun tercatat sudah terealisasi 99,8 persen. Dan penarikan utang dari Perancis dari target Rp2,76 triliun terealisasi sudah 98,8 persen.
Baca Juga:
Sementara perihal masih besarnya pembiayaan negara dari utang, Rahmat mengatakan bahwa Indonesia memang belum bisa sepenuhnya bebas dari utang, baik dalam maupun luar negeri. Saat ini saja, nilai utang Indonesia yang mencapai Rp1.650 triliun diprediksi akan terus bergerak karena utang menjadi salah satu sumber utama pembiayaan negara.
"Rp 1.650 triliun itu akan bergerak terus. Dalam APBN, sumber pembiayan utama kalau masih terjadi defisit, harus ditutupi dari utang. Meski persentase PDB dibawah 2 persen, namun pembiayaan negara tetap naik terus Rp1.000 triliun per tahun. Bisa dikatakan seluruh defisit dibiayai dari utang,’’ kata Rahmat.
Selain itu kata Rahmat, instrumen utang terbesar adalah instrumen pasar. Sehingga bila APBN mengalami kerentanan akibat dinamika yang terjadi di pasar, maka pemerintah harus sangat hati-hati mengatur sumber pembiayaan negara salah satunya dengan antisipasi utang. (afz/jpnn)
JAKARTA - Direktorat pengelolaan Utang, Kementrian Keuangan mengungkapkan baru menarik pinjaman luar negeri berdasarkan jenis pembiayaan sebesar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto
- SIG & PT Pertamina Lubricants Kembangkan Pelumas Open Gear Dalam Negeri
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser