Pemerintah Batasi WNA Masuk Wilayah Papua, Ini Alasannya

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan, pemerintah masih melakukan pembatasan terhadap warga negara asing (WNA) yang hendak masuk Papua dan Papua Barat. Menurutnya, pembatasan itu demi mengantisipasi hal tak diinginkan yang berpotensi menimpa WNA di wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih.
Wiranto mengaku sudah bertemu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mendiskusikan pembatasan WNA yang mau mengunjungi Papua dan Papua Barat. “Papua dan Papua Barat tidak kami buka seluas-luasnya kepada kedatangan orang-orang asing di sana," ucap Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
BACA JUGA: Kabar Positif dari Pak Wiranto soal Kondisi Terkini di Papua & Papua Barat
Mantan Panglima ABRI itu belum bisa memastikan kapan pembatasan itu akan berakhir. Wiranto hanya mengatakan bahwa pembatasan berakhir ketika situasi Papua sudah kondusif.
"Pada saat nanti keadaan sudah kondusif, sudah aman, silakan. Ini harus dipahami. Ini hak negara kami untuk lakukan seperti itu (membatasi kunjungan WNA ke Papua, red),” ungkap dia.
Selain membatasi WNA yang hendak masuk Papua dan Papua Barat, pemerintah melakukan tindakan tegas. Teranyar, pemerintah mendeportasi empat WNA asal Australia yang diduga kuat turut serta dalam aksi unjuk rasa menyuarakan kemerdekaan Papua di depan kantor Wali Kota Sorong.
BACA JUGA: Jangan Jadikan Campur Tangan Asing untuk Kambing Hitam Persoalan Papua
"Ya, ada (yang dideportasi). Ada empat warga negara Australia dideportasi," sebutnya.(mg10/jpnn)
Wiranto menyatakan, pemerintah masih melakukan pembatasan terhadap warga negara asing (WNA) yang hendak masuk Papua dan Papua Barat.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Fiersa Besari Bakal Pulang Dari Timika Esok Hari
- Bertemu Wiranto, Bamsoet Tegaskan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Tokoh Pemuda Papua Gifli Buiney Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Wamendagri Ribka Haluk Apresiasi Kinerja Pansel DPRP Papua Tengah
- Bupati Pegunungan Bintang Harap Anggaran yang Kena Efisiensi Bisa Dikembalikan
- Yan Mandenas Minta MBG dan Pendidikan Gratis Jangan Dibenturkan