Pemerintah Belum Siap Hadapi Resesi Ekonomi

Pemerintah Belum Siap Hadapi Resesi Ekonomi
Pemerintah Belum Siap Hadapi Resesi Ekonomi
Parahnya lagi, lanjut Iman, ketika awal terjadi skandal kredit perumahan yang macet di Amerika Serikat, subprime mortgage, banyak yang salah memprediksi. Banyak ekonom yang bilang, termasuk pemerintah, Indonesia tidak akan terpengaruh. Fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Faktanya, “Kondisinya jadi jauh lebih buruk.”

Terbuai dengan penilaian yang salah itu, pemeirntah jadi lengah. Akhirnya, tidak ada rumusan atau antisipasi kebijakan mengatasi pengangguran. Anggaran pun tidak disiapkan untuk atasi krisis.Dalam perkiraan Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) dan Organisasi Pekeria Seluruh Indonesia (OPSI), tambahan pengangguran di Indonesia bisa mencapai 1,5 juta hingga 2,6 juta orang, akibat gelombang PHK. ) sebagai imbas krisis global.

Di tempat terpisah, Managing Director Econit Advisary Group Hendri Saparini mengaku tidak aneh dengan hasil yang dikeluarkan Bank Indonesia. Menurut dia, pemerintah tidak memiliki skema untuk mengantisipasi dampaknya, yaitu pemutusan hubungan kerja.Dalam hitungannya, struktur biaya tenaga kerja sekitar 10-15% dari total biaya suatu perusahaan. Jadi, kalau situasi ini dibiarkan terus berlanjut, risiko sosial politiknya akan semakin besar. Apalagi, menjelang Pemilu 2009, hal ini akan memengaruhi konstelasi politik yang semakin memanas. “Saya rasa situasi ini berpotensi terjadinya chaos,” katanya.

Pemerintah “Hand Off”

Seperti halnya Iman, Hendri juga melihat pemerintah tidak memiliki kebijakan konkret untuk mengatasi potensi terjadinya pengangguran. Pendekatan yang pemerintah gunakan, di matanya, “hand-off.”

JAKARTA - Hasil survey Bank Indonesia yang memperkirakan terjadinya perlambanan kegiatan usaha masih akan berlangsung hingga kuartal pertama tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News