Pemerintah Berencana Cari Utang Rp 399,2 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan angka defisit hanya 2,19 persen pada 2018 mendatang.
Target defisit tersebut merupakan yang terendah sejak dua tahun terakhir.
Menurut Menter Keuangan Sri Mulyani Indrawati, besaran target defisit itu ditetapkan untuk menjaga rasio utang.
Namun, dia mengatakan, memang target defisit tersebut juga dibuat agar memberikan ruang fiskal jika target penerimaan negara kembali gagal tercapai.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menuturkan, pemerintah memang selalu siap memberikan ruang fiskal jika target penerimaan meleset.
’’Dalam mengelola APBN atau fiscal policy (kebijakan fiscal), kami harus terus menyadari bahwa memang ada faktor dari dinamika ekonomi dan pelaksanaan kebijakan itu, di mana yang kami rencanakan sebagai defisit dalam hal ini penerimaan, lalu implikasinya ke defisit,’’ jelasnya.
Sri menuturkan, kondisi ekonomi domestik Indonesia menunjukkan indikasi perbaikan yang positif.
Dia menguraikan, dalam konteks pengelolaan makroekonomi, ekonomi sudah tumbuh di atas lima persen.
Berdasar RAPBN 2018, pemerintah berencana mencari utang Rp 399,2 triliun.
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya
- Ternyata Daging hingga Listrik Kena PPN 12 Persen, Begini Kriterianya
- Tarif PPN Resmi jadi 12 Persen, Sri Mulyani: Masih Relatif Rendah
- Menkeu: APBN Defisit Rp 401 Triliun
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025