Pemerintah Berniat Kurangi Dominasi Asing di SBN
Sabtu, 20 November 2010 – 22:01 WIB

Pemerintah Berniat Kurangi Dominasi Asing di SBN
JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk mengurangi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN). Dari total surat utang (obligasi) yang sudah diterbitkan sekitar Rp1.050 triliun, hampir 30 persen di antaranya dimiliki oleh asing. Padahal obligasi merupakan unsur yang paling mendominasi keseluruhan utang negara yang saat ini mencapai Rp1.650 triliun.
"Pengelolaan utang saat ini menjadi isu sentral untuk mengelola negara dan sistem keuangan negara secara keseluruhan. Karena dari Rp1.650 triliun (utang negara), sebesar Rp1.050 triliun merupakan SBN. Sedangkan Rp642 triliun dari SBN itu tradable (diperdagangkan) dan asing memiliki sekitar Rp165 triliun atau 30 persen-nya,’’ kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat Waluyanto pada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/11).
Baca Juga:
Melihat porsi asing yang cukup dominan, pemerintah pun kedepan kata Rahmat akan mengatur agar SBN lebih banyak dimiliki oleh pasar domestik dalam negeri. Dominasi asing dikhawatirkan berdampak pada munculnya krisis keuangan yang pernah terjadi sebelumnya di Indonesia.
"Makanya kita harus bisa menjaga pasar Surat Utang Negara (SUN) stabil karena kalau harga SUN dampaknya besar terhadap neraca lembaga keuangan yang memegang SBN. Saat harga SUN jatuh maka nilai aset bersih akan terkoreksi sehingga investor bisa rugi, Perbankan juga nilainya terkoreksi tajam karena modalnya berkurang,’’ jelas Rahmat.
JAKARTA - Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk mengurangi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN). Dari total surat utang (obligasi)
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi