Pemerintah Bingung, Harga Daging Hanya Melonjak di Jabar dan Jakarta
jpnn.com - JAKARTA - Melambungnya harga daging di pasaran menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya, harga daging sapi hanya membumbung tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta.
"Pertanyaannya agak sulit dijawab, kenapa hanya di Jabar dan Jakarta kejadiannya. Jadi kami pun sedang mempelajari," ujar Menteri Perdagangan Rahmat Gobel di kantor kepresidenan, Jakarta, Senin (10/8).
Menurut Gobel, secara umum terjadi perbedaan harga daging di beberapa wilayah karena biaya distribusi yang berbeda. Gobel mengakui, harus ada evaluasi distribusi daging daerah.
"Karena itu ke depan saya minta penyebaran pada penggemukan sapi itu harus dilakukan, ataupun ubah cara distribusinya ke lokasi di daerah-daerah lain. Karena transportasinya juga mahal," imbuh Gobel.
Gobel menambahkan, pemerintah masih mengandalkan Bulog untuk mengisi stok daging. Tetapi, pemerintah tetap mendesak para pemilik perusahaan penggemukan sapi untuk mengeluarkan stoknya.
"Pemerintah memanggil para pemilik penggemukan sapi tersebut. Kalau dia tidak menyalurkan, mengeluarkan sapi-sapinya, Undang-undang Pangan dan Undang-undang Perdagangan akan diterapkan untuk itu. Tidak boleh melakukan penimbunan apalagi dalam situasi dan kondisi sekarang ini," tegas Gobel. (flo/jpnn)
JAKARTA - Melambungnya harga daging di pasaran menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya, harga daging sapi hanya membumbung tinggi di Jawa Barat dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Platinum di Ajang SNI Award 2024
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan