Pemerintah Buka Pintu Impor Gula 2013
Kamis, 04 Oktober 2012 – 11:05 WIB
JAKARTA - Keran impor gula kristal putih (GKP) akan kembali dibuka oleh pemerintah pada 2013. Kebijakan ini terutama untuk memenuhi permintaan daerah perbatasan, yang masih membutuhkan suplai GKP impor. Meski demikian, importasi GKP ini tak serta merta dilakukan. Lantaran Pemerintah tetap akan mendasarkan kebijakan pada neraca gula nasional. Selain itu, Deddy menyatakan, faktor Pemerintah tetap membuka pintu impor GKP, adalah karena distribusi gula dari Jawa ke luar jawa, selama ini terkendala minimnya infrastruktur. Sehingga dalam neraca gula, diharapkan pengambil kebijakan dapat membaca sejauh mana produksi gula di dalam negeri mampu menjangkau wilayah perbatasan. "Kita akan alokasikan dari produksi gula nasional, sejauh daerah di luar Jawa masih bisa dijangkau," terangnya.
"Kami harus menghitung terlebih dahulu neraca gula nasional, sebelum memberi izin impor GKP ke daerah-daerah perbatasan tahun depan," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh, Rabu (3/10).
Baca Juga:
Deddy menuturkan, pihaknya bakal tetap membuka kemungkinan pemberian izin impor GKP, jika jumlah produksi dalam negeri dinilai belum cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah tapal batas. "Biasanya kita akan lihat dulu neraca. Mulai dari daerah mana yang kekurangan, kebutuhan berapa, dan lain sebagainya. Meski begitu, kalau produksi dalam negeri cukup, kita dorong untuk diisi dari dalam negeri," terangnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Keran impor gula kristal putih (GKP) akan kembali dibuka oleh pemerintah pada 2013. Kebijakan ini terutama untuk memenuhi permintaan daerah
BERITA TERKAIT
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global