Pemerintah Cina Akui Tembak Mati 12 Orang
Minggu, 19 Juli 2009 – 22:33 WIB

PATROLI - Sepasukan personil polisi tampak menjalani patroli di salah satu kawasan kota Urumqi, akhir pekan lalu, dalam lanjutan pengamanan pasca-kerusuhan antar etnis di wilayah itu. Foto: AFP/Getty Images.
Kerusuhan itu sendiri, seperti banyak diberitakan berbagai media, bermula dari bentrok antara kelompok pekerja dari etnis Uyghur dan Han, di sebuah pabrik mainan di Provinsi Guangdong, sebelah selatan Cina. Dari keributan itu, dilaporkan dua orang keturunan Uyghur meninggal. Atas kejadian itulah, warga etnis Uyghur di Urumqi pun melakukan protes dan mengambil-alih jalanan, hingga kemudian kekacauan pun pecah.
"Kami tak pernah menyangka (sebelumnya) bahwa para 'bandit' itu sangat-sangat kasar dan biadab," kata Bekri pula, sambil menambahkan bahwa "penjahat" yang ia maksud menggunakan batangan besi, batu, serta bata, untuk membunuh warga yang tak bersalah.
Kamasan otonomi Uyghur Xinjiang dihuni sekitar 20 juta orang, serta terdiri dari 13 etnis masyarakat utama - di mana etnis Uyghur adalah yang terbesar. Beberapa kelompok Uyghur di Xinjiang senantiasa menolak kehadiran etnis Han, yang dulunya datang ke kawasan itu untuk mencari pekerjaan. (ito/JPNN)
URUMQI - Pemerintah Cina, Minggu (19/7), mengakui bahwa pasukan yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan dalam kerusuhan di Urumqi, kawasan Xinjiang,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi