Pemerintah Didorong Segera Terapkan Sistem Digital Terpusat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah diimbau segera menerapkan sistem digital terpusat untuk memudahkan dalam mengambil keputusan terkait dengan kebijakan dalam bidang keuangan. Khususnya pendapatan dan pengeluaran belanja negara, pajak, kepabeanan dan cukai.
Group Managing Director Genaxis, Nuraslina Zainal Abidin mengatakan, pemusatan data dalam berbagai bidang kini sudah menjadi keharusan di berbagai negara. Pemusatan data ini memiliki banyak keuntungan dan keunggulan.
“Salah satu keunggulan dalam pemusatan data ini adalah, akses satu pintu serta memudahkan distribusi berbagai kebijakan kepada pemerintah daerah hingga wilayah yang terkecil sekalipun. Memang membutuhkan jaringan internet yang baik dan mumpuni, tapi teknologi internet di Indonesia sudah sangat baik dan hal ini bukan kendala lagi,” kata Nuraslina, di Jakarta, Selasa (5/3).
Keuntungan lainnya, lanjut Nuraslina, masyarakat juga bisa melihat berbagai kebijakan yang ditujukan bagi pengentasan kemiskinan. Apakah bantuan yang disampaikan itu bisa terserap di masyarakat atau tidak.
Nuraslina memaparkan, di negaranya yakni Malaysia, kebijakan pemusatan data telah mulai dilakukan. Banyak keuntungan yang bisa dilakukan dengan langkah ini, terutama yang menyangkut anggaran.
“Kontrol ketat terhadap anggaran bisa dilakukan, penyalurannya pun bisa dijamin tepat pada sasaran,” ujarnya.
Teknologi dan layanan yang dibangun Genaxis terbukti mampu melakukan optimalisasi terhadap anggaran belanja negaradan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Eggi Sudjana Usul Kopassus Ikut Amankan Kotak Suara
Nuraslina mengatakan, di negaranya yakni Malaysia kebijakan sistem digital terpusat telah mulai dilakukan.
- Canggih! Injeksi CO2 CCUS Pertamina di Sukowati Dilengkapi Sistem Digital 24 Jam
- Panakea & Izidok Bersinergi Tingkatkan Sistem Digital Sektor Kesehatan di Indonesia
- Dirut Jasa Raharja: Digitalisasi Instrumen Pendukung Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
- Berkat Aplikasi Keuangan Ganjar, Pemprov Jateng Bisa Hemat Rp 1,2 Triliun
- Bobby Nasution: Kalau tidak Bisa Diubah, Sangat Bahaya
- Integrasi Layanan Digital, Bantu Atasi Permasalahan Kampus