Pemerintah Diingatkan Jangan Sampai Kebobolan Lagi, Akibatnya Fatal

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Mulyanto mengingatkan pemerintah untuk tidak lagi kebobolan menghadapi varian baru COVID-19.
Sebab, akibatnya bisa sangat fatal seperti peristiwa serangan Varian Delta beberapa waktu lalu.
"Kita tidak ingin mengulang kesalahan, seperti merebaknya varian Delta yang dianggap remeh."
"Akibatnya banyak korban serta besarnya anggaran negara untuk penanganannya," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (14/9).
Mulyanto berharap pemerintah lebih serius mengantisipasi kemungkinan masuk dan menyebarnya varian baru tersebut, sehingga tidak menyebabkan rakyat kembali menjadi korban.
Mulyanto juga meminta pemerintah segera melakukan riset secara cermat terhadap karakteristik varian baru COVID-19 yang dimaksud, sehingga diketahui agenda aksi pencegahannya.
"Yang utama adalah pencegahan di pintu-pintu masuk bandara internasional. Jangan sampai terlambat atau lolos masuk tanpa terdeteksi," katanya.
Anggota Komisi VII DPR itu meminta pemerintah menugaskan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dan jaringan laboratorium lain untuk melakukan penelitian serta mendeteksi pola penyebaran varian baru tersebut.
Pemerintah diingatkan jangan lagi kebobolan menghadapi varian baru COVID-19, karena akibatnya fatal seperti serangan varian Delta beberapa waktu lalu.
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
- Rudi Hartono Bangun: Kebijakan AS Harus Disikapi dengan Hati-Hati
- Ini Respons Dasco atas Kebijakan Trump soal Tarif Impor
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis