Pemerintah Diminta Fasilitasi Pekerja Migran Indonesia yang Pengin Pulang

jpnn.com, JAKARTA - Langkah pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus Corona, mengakibatkan sejumlah maskapai menunda penerbangan dari dan menuju Malaysia, hingga kebijakan karantina berakhir 31 Maret mendatang.
Begitu juga dengan armada transportasi kapal laut penumpang, banyak perusahaan mengurangi jadwal keberangkatan karena tidak mau menanggung risiko dan kerugian.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Penyelesaian Permasalahan Warga Negara Indonesia (P3WNI), Dato' M. Zainul Arifin, kondisi yang terjadi telah mengakibatkan terminal pelabuhan penumpang di Malaysia penuh sesak dengan Warga Negara Indonesia yang hendak kembali ke Indonesia.
Kondisi diperparah dengan kebijakan sejumlah pelabuhan di Malaysia menutup operasi pelayanan pelayaran ke wilayah Indonesia, karena ada beberapa daerah di Indonesia yang menutup akses masuk, seperti Kabupaten Bengkalis, Riau.
Dato M. Zainul menyayangkan kebijakan sepihak yang dibuat Pemda Bengkalis karena bertentangan dengan imbauan pemerintah pusat.
"Dampaknya banyak WNI yang hendak pulang terlantar di wilayah Johor Malaysia dan mereka semua ketakutan. Untung mereka cepat diselamatkan pihak konsulat Indonesia di Johor," ujar Dato M. Zainul pada pesan tertulis yang diterima Senin (23/3).
Ketua Bidang Advokasi Hukum dan HAM Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) ini menilai, Pemda Bengkalis seharusnya memikirkan nasib warga yang berada dan bekerja di Malaysia. Mereka juga harus mendapat perlindungan dan hak yang sama dengan WNI lain.
"Alangkah baiknya pada saat mereka kembali ke tanah air, diberlakukan pemeriksaan yang ketat dari pihak kesehatan, didata dan dikarantina beberapa hari di kediaman masing-masing," katanya.
Masih banyak pekerja migran warga negara Indonesia (WNI) yang terlantar di Malaysia, tidak bisa pulang ke tanah air karena Malaysia tengah melakukan kebijakan lockdown.
- Bus Rombongan Umrah Kecelakaan di Saudi, 6 WNI Wafat
- Fasilitasi WNI yang Ingin Magang ke Jepang, BNI Gandeng Serbaindo Edutechno
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja
- Puluhan PMI Jateng Dipulangkan, Banyak yang Sakit & Tak Betah Beban Kerja Tinggi
- Soal Wacana Driver Wajib Ber-KTP Bali, Pemda & Pemerintah Pusat Diminta Lakukan Hal ini