Pemerintah Diminta Hati-hati soal Greater Jakarta
Jumat, 14 Januari 2011 – 00:22 WIB
DEPOK - Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sonny Harry B Harmadi, mengingatkan pemerintah untuk berpikir secara matang jika ingin memasukkan Purwakarta dan Sukabumi sebagai bagian The Greater Jakarta (jakarta yang lebih luas). Sebab, ekspansi tersebut akan menimbulkan fenomena penyebaran perkembangan perkotaan (urban sprawl) ke wilayah subur yang selama ini menjadi sentra produksi tanaman pangan nasional.
"Belum lagi jika ekspansi tersebut berakibat Jakarta menjadi very large city yang mencakup Bandung. Maka, semakin luas dampak negatif bagi sektor pertanian. Sudah pastik kota akan berekspansi, sehingga akan memakan lahan pertanian," kata Sonny, di UI Depok, Kamis (13/1), menanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai pengembangan Ibukota Jakarta yang cakupannya meluas ke beberapa kabupaten di Jawa Barat.
Baca Juga:
Menurutnya, memindahkan sentra produksi pangan bukanlah hal mudah dan butuh waktu yang lama. Kebijakan itu juga dapat menimbulkan krisis pangan nasional.
Sonny yang juga Ketua umum Koalisi Kependudukan, justru menyarankan agar konsep The Greater Jakarta diarahkan ke Banten yang bukan sentra produksi pangan nasional, tapi posisinya mendekati bandara. Perluasan ke arah Banten juga akan menciptakan efek positif ke arah Lampung.
DEPOK - Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sonny Harry B Harmadi, mengingatkan pemerintah untuk berpikir secara matang
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS