Pemerintah Diminta Hentikan Ekspor CPO
Jumat, 18 Februari 2011 – 14:14 WIB
JAKARTA - Pemerintah diminta membatasi ekspor kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke luar negeri. Pasalnya, harga CPO lebih jauh lebih rendah ketimbang mengekspornya dalam bentuk produk turunan. Ironisnya, kata Aria, untuk memenuhi kebutuhan dasar itu pemerintah justru melakukan impor. "Mungkin saja produk turunan CPO yang diimpor pemerintah itu merupakan CPO Indonesia yang kemudian diolah lagi. Kan lucu namanya, bahan baku kita, tapi ketika akan olah lagi untuk sabun, dll malah impor dengan harga tinggi juga," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, mengkritik kebijakan ekspor CPO dengan harga rendah. "Kita mengekspor CPO banyak-banyak dengan harga rendah. Tapi kemudian kita mengimpor produk turunannya dengan harga tinggi. Jadi malah rugikan?" kata Aria Bima di Gedung DPR RI, Senayan, Jumat (18/2).
Menurutnya, dengan mengolah CPO menjadi produk turunannya dan kemudian mengekspornya maka keuntungan yang didapat Indonesia lebih banyak. Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan produk turunan CPO seperti pengolahan margarin, sabun, minyak goreng.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah diminta membatasi ekspor kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke luar negeri. Pasalnya, harga CPO lebih jauh lebih rendah ketimbang
BERITA TERKAIT
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia