Pemerintah Diminta Konsisten Tetapkan Pertumbuhan Ekonomi 2021
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mempertanyakan pernyataan yang dilakukan Pemerintah dalam menentukan target pertumbuhan ekonomi.
Pasalnya, target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dan para menterinya terkesan kurang matang, berubah-ubah, dan tidak konsisten.
Sebelumnya, Presiden RI menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Pemerintah pada Kuartal II-2021 sebesar 7 persen, pada Rabu (14/4/2021).
Kemudian, Menteri BUMN RI menyampaikan pada Senin (31/5/2021), bahwa potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 4-5%. Terbaru, Menko Perekonomian menyampaikan target pertumbuhan ekonomi yang bisa tembus 8%, pada Senin (7/6/2021).
Syarief Hasan menilai, target tinggi dan tidak konsisten yang dibuat dan disampaikan oleh Pemerintah kepada publik kurang relevan dengan kondisi Indonesia hari ini.
“Pertumbuhan ekonomi yang masih berada di bawah minus dan masih resesi hingga hari ini, ditambah penggangguran yang masih terus bertambah, dan daya beli masyarakat yang masih rendah harusnya menjadi pertimbangan dalam penentuan target yang lebih realistis,” kata Syarief Hasan.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun mendesak Pemerintah untuk membuat kajian dan grand design pemulihan ekonomi nasional yang lebih realistis.
“Pemerintah jangan hanya sekedar membuat target tinggi mencapai 7% bahkan 8% dan terkesan berbeda-beda pada setiap kementerian, lalu melakukan statement target yg berbeda beda seperti yang terjadi dalam kurun tahun 2020. Kondisi ini menunjukkan kurang matangnya kebijakan dan inkonsistensi dalam pengelolaan perekonomian negara”, tegas Syarief Hasan.
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mempertanyakan pernyataan yang dilakukan Pemerintah dalam menentukan target pertumbuhan ekonomi.
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim