Pemerintah Diminta Optimalkan Peran Penyelesaian Konflik Filipina
Senin, 18 Maret 2013 – 08:55 WIB

Pemerintah Diminta Optimalkan Peran Penyelesaian Konflik Filipina
JAKARTA - Lima orang anggota Komisi I DPR RI yakni TB Hasanuddin (PDIP), Yahya Sacawirya (PD), Tritamtomo (PDIP), Ruslan (Golkar) dan Sayed (PAN) Minggu (17/3) sore telah kembali dari Filipina Selatan. Akan tetapi menurut Hasanuddin, masalah perdamaiannya sendiri masih terlihat seperti jalan panjang dan berliku. Alasannya karena MILF diasumsikan publik di sana sebagai "tidak mewakili" bangsa Moro secara utuh. Masih banyak unsur lain yang merasa ditinggalkan termasuk oknum-oknum dari MNLF (Moro National Liberation Front), yang kemudian beberapa orang diantaranya bergabung masuk ke Sabah dan menjadi masalah di Sabah .
Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin menerangkan, mereka melakukan beberapa kunjungan di Filipina, antara lain berkunjung ke pos monitor perdamaian antara pemerintah Filipinan dengan MILF (Moro Islamic Liberation Front) di Davao, General Santos, dan Cotabato. Selain itu sambung Hasanuddin, tim Komisi I DPR juga diterima Panglima Divisi Infantery ke enam Filipina wilayah pertahanan Selatan.
Baca Juga:
"Dari pengamatan dan diskusi di lapangan dapat disimpulkan bahwa seluruh anggota TNI/kementerian luar negeri sebanyak 15 orang yang ditempatkan di sana bersama tim dari Malaysia dan Brunei, dapat melaksanakan tugasnya dengan baik," ujar Hasanuddin dalam keterangan pers, Senin (18/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Lima orang anggota Komisi I DPR RI yakni TB Hasanuddin (PDIP), Yahya Sacawirya (PD), Tritamtomo (PDIP), Ruslan (Golkar) dan Sayed (PAN)
BERITA TERKAIT
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional