Pemerintah Diminta Pasok LNG Domestik

Pemerintah Diminta Pasok LNG Domestik
Pemerintah Diminta Pasok LNG Domestik
JAKARTA  -  Pengamat migas, Pri Agung Rakhmanto meminta pemerintah segera memutuskan pemenuhan pasokan terminal gas alam cair (LNG) dari domestik.  Menurut dia, harga impor LNG saat ini mencapai USD 15-18 per juta british thermal unit (MMBTU).

Pengguna gas seperti PT PLN (Persero) dan apalagi pabrik pupuk dan industri lainnya, pastinya keberatan dengan harga LNG setinggi itu. "Harga impor LNG sedang tinggi sekarang ini," katanya di Jakarta.

Sebagai perbandingan, harga solar saat ini setara USD 19-20 per MMBTU. "Berat bagi PLN kalau harus membeli LNG impor. Saat ini, harga LNG domestik lebih memungkinkan ketimbang impor," katanya.

Instruksi Presiden No 14 Tahun 2011 telah memutuskan pembangunan terminal penerima LNG terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) di Jakarta, Medan, dan Semarang.

Selain itu, juga pembangunan terminal LNG skala kecil di kawasan Indonesia bagian timur. Di luar itu, juga direncanakan pembangunan satu unit konversi kilang LNG menjadi gas (regasifikasi) di Arun, Aceh.

JAKARTA  -  Pengamat migas, Pri Agung Rakhmanto meminta pemerintah segera memutuskan pemenuhan pasokan terminal gas alam cair (LNG) dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News