Pemerintah Diminta Perluas Akses Informasi Akurat Tentang Produk Tembakau Alternatif

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri mengatakan misinformasi terhadap produk tembakau alternatif masih beredar luas di publik.
Oleh karena itu, kajian ilmiah yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk menghadirkan informasi yang akurat dan holistik, serta memberikan akses yang luas kepada masyarakat, terutama perokok dewasa.
Pemerintah juga perlu mendorong akses informasi yang lebih luas, yang juga didukung oleh kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif dengan menggandeng akademisi, praktisi kesehatan, pelaku industri, konsumen, hingga publik.
“Daripada sibuk mengedukasi masyarakat tentang mana berita akurat dan tidak, lebih baik pemerintah segera lakukan kajian ilmiah dengan menunjukan hasilnya ke masyarakat,” kata Johan.
Johan meneruskan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin, sudah banyak dilakukan, baik di dalam maupun luar negeri.
Namun, hasil kajian ilmiah tersebut belum terdistribusi dengan baik kepada publik.
Hal ini dikarenakan minimnya dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menyebarluaskannya.
“Salah satu alasannya karena kurang dukungan pemerintah. Untuk tahap awal cukup duduk bersama dengan pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan,” ucapnya.
Pemerintah juga perlu mendorong akses informasi yang lebih luas, yang juga didukung oleh kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif.
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Edukasi Penggunaan Produk Tembakau Alternatif Penting Dilakukan
- Bea Cukai Malang Ajak Satlinmas dan Masyarakat Gempur Rokok Ilegal Lewat Kegiatan Ini
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia