Pemerintah Diminta Prioritaskan BBM Rendah Sulfur untuk Perbaiki Kualitas Udara
"Diperlukan ruang partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan terkait kebijakan lingkungan, termasuk dalam penerapan BBM rendah sulfur. Kita harus menunggu langkah konkret pemerintah dalam membuka ruang tersebut," jelasnya.
Hal serupa disampaikan oleh Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB) Puji Lestari, yang menyoroti pentingnya perhatian pemerintah baru dalam mengatasi polusi udara yang semakin meresahkan.
Menurutnya, kebijakan BBM rendah sulfur sudah mendesak untuk diterapkan demi kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
"Saya berharap pemerintahan Prabowo dan Gibran segera menerapkan BBM rendah sulfur sebagai solusi jangka panjang penanganan polusi udara di Indonesia. Dampaknya sangat besar, baik bagi kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan hidup," ujar Puji.
Dengan tantangan polusi udara yang terus meningkat, implementasi kebijakan energi yang lebih bersih seperti BBM rendah sulfur diharapkan dapat segera direalisasikan sebagai bagian dari langkah pemerintah baru untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. (jlo/jpnn)
BBM rendah sulfur diharapkan jadi kebijakan prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran untuk perbaiki kualitas udara.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo
- Tantangan Baru Gubernur Jakarta Terpilih Menangani Polusi Udara
- MANN+HUMMEL Gandeng B-Quik Ramaikan Pasar Otomotif Nasional
- Menenun Asa di Langit Biru: Merajut Masa Depan dengan Udara Bersih
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia