Pemerintah Diminta Selektif Berikan Gelar Pahlawan
Jumat, 22 Oktober 2010 – 17:35 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan pemerintah untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memberikan gelar pahlawan bagi siapapun. "Penuhi dulu seluruh persyaratan dan aturannya secara cermat dan objektif, baik pada tingkat pengusul, tokoh yang diusulkan, sampai pada kementerian terkait dan pemerintah," kata Nur Wahid, di DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (22/10). Akan halnya soal usulan, lanjut Nur Wahid pula, siapa saja punya hak untuk itu. Tetapi apakah dikabulkan atau tidak, sepenuhnya menjadi urusan pemerintah dengan segala persyaratannya.
Pemberian gelar pahlawan, lanjut Nur Wahid, bukanlah hal yang sederhana. Melainkan, hal itu merupakan masalah yang penting dan prinsipil. Karena itu katanya, pemerintah harus bijak dan kritis menyikapi usulan masyarakat, untuk memberikan atau tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada siapapun juga.
Baca Juga:
"Sekali gelar diberikan kepada seseorang, sulit sekali untuk dicabut, karena yang bersangkutan sudah meninggal. Kita tidak ingin gelar pahlawan itu jadi olok-olokan di tingkat masyarakat, karena pahlawan itu adalah sosok yang amat diperlukan oleh setiap bangsa. Mereka yang diberi gelar pahlawan itu adalah orang yang menjadi panutan di masyarakat, meskipun bukan malaikat," imbuh mantan Ketua MPR itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan pemerintah untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memberikan
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Ribuan Orang Lulus, Mendikdasmen Ungkap Sesuatu, Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang Bisa Dibantu?
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan