Pemerintah Diminta Tetapkan Kawasan Pemasok Sapi
Selasa, 19 Februari 2013 – 13:04 WIB
JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi meminta masalah impor sapi tidak terlalu dipolitisir. Berbagai kejanggalan yang saat ini terjadi bahkan diduga rawan korupsi, menurut Zainul, hendaknya mendorong semua pihak untuk sesegera mungkin mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan secara menyeluruh.
"Berbagai kejanggalan terhadap impor sapi bahkan diduga rawan korupsi hendaknya membuat semua pihak berkomitmen terhadap percepatan mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan secara menyeluruh," kata Zainul Majdi, saat dihubungi wartawan, Selasa (19/2).
Untuk percepatan kemandirian dan ketahanan pangan khususnya di sektor pengadaan sapi lanjutnya, dibutuhkan politik impor sapi yang berpihak kepada bangsa dan negara ini. Energi jangan hanya dihabisi untuk mempolitisasi dugaan korupsi atau gratifikasi impor sapi.
Dijelaskannya, impor sapi adalah bagian dari Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. ”Memang soal pangan jadi masalah politik, termasuk di tingkat global,” ujar dia.
JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi meminta masalah impor sapi tidak terlalu dipolitisir. Berbagai kejanggalan yang saat ini
BERITA TERKAIT
- Kesuksesan PLN Membawa Puka Menjadi UMKM yang Kuat Secara Finansial
- Airlangga Sebut PSN di PIK 2 Hanya pada Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- Apa Benar Ada Peran Pemerintah di Pagar Laut Tangerang? Nih Jawabannya
- Sttt, Jangan Kaget Sebegini Nilai Kerugian Adanya Pagar Laut Ilegal
- Pemerintah Buka-bukaan Soal Anggaran Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget
- Produksi Jamu Herbal jadi Bukti Kemandirian Petani di Gunung Kidul