Pemerintah Diminta Tetapkan Kawasan Pemasok Sapi
Selasa, 19 Februari 2013 – 13:04 WIB
Lebih lanjut, penggagas Gerakan NTB Bumi Sejuta Sapi (NTB BSS) itu menjelaskan, PSDS 2014 pada intinya berisikan idealisme akan terpenuhinya kebutuhan daging masyarakat yang bersumber dari sumber daya lokal sebesar 90 persen. "Dengan konsep itu, peningkatan produksi sapi di dalam negeri harus ditingkat hingga menekan impor sapi kisaran 10 persen saja," ungkapnya.
Dicontohkannya, pada 1976, Indonesia masih pengeksportir sapi, namun pada 1990 mulai mengimpor 18 ribu sapi. Jumlah ini bertambah jadi 720 ribu sapi pada 2009.
Setelah bergulir selama dua tahun sejak tahun 2010, trend ke arah sukses PSDS tampaknya menggembirakan. Berdasarkan hasil Pendataan sapi potong, sapi perah dan Kerbau (PSPK) Tahun 2011 dari BPS, jumlah sapi potong nasional tumbuh menjadi 14,8 juta ekor. "Jumlah ini sesungguhnya sudah melampaui target populasi ternak sapi pada 2014 sebanyak 14,2 juta ekor guna terwujudnya swasembada daging," kata Zainul.
Terlepas dari keraguan sejumlah pihak pada hasil pendataan itu, trend peningkatan populasi sapi tanah air memang terlihat. Gerakan NTB Bumi Sejuta Sapi (NTB BSS) yang dicanangkan tahun 2008 misalnya mencatat, pada 2009, populasi sapi di NTB hanya berjumlah 592.875 ekor. "Jumlah ini meningkat menjadi 784.019 ribu ekor pada 2011 dan 916.560 ekor pada 2012," imbuhnya.
JAKARTA - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi meminta masalah impor sapi tidak terlalu dipolitisir. Berbagai kejanggalan yang saat ini
BERITA TERKAIT
- Sumbawa Timur Mining Sabet 9 Penghargaan Pemberdayaan Masyarakat
- Dorong Transformasi Pendidikan Berbasis Human Intelligence, Acer Edu Summit Digelar
- Pelindo Dorong Mahasiswa dan Fresh Graduate Disabilitas Siap Terjun di Industri
- Reanda International Ungkap Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Ini Upaya Bea Cukai untuk Memastikan Fasilitas Kepabeanan Berjalan Optimal
- Harga Cabai Rawit hingga Keriting Makin Pedas, Sekarang Sudah Sebegini