Pemerintah Diminta Tolak Myanmar Ketua Asean
Rabu, 10 Agustus 2011 – 07:30 WIB

Pemerintah Diminta Tolak Myanmar Ketua Asean
JAKARTA - Inisiatif Myanmar untuk menjadi Ketua Perhimpunan Negara Asia Tenggara (Asean) pada 2014 mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan di Indonesia. Myanmar dinilai belum mampu menyelesaikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada penghormatan institusi Asean terhadap HAM. “Kami juga mendapatkan laporan ada kejahatan sistematis yang menimpa perempuan Myanmar di perbatasan yang dilakukan oleh militer. Myanmar belum berhasil, kalau Myanmar jadi ketua, Asean-lah yang akan dirugikan. Saya harap Indonesia sebagai negara yang menghormati HAM tidak mendukung Myanmar yang pelanggaran HAM-nya belum beres,” tegas Eva saat jumpa pers Peringatan 23 Tahun Demonstrasi Rakyat 8888 Myanmar di Press Room Gedung Nusantara III DPR RI Senayan, Jakarta Senin (8/8).
Setidaknya ada lima elemen massa yang menyuarakan penolakan tersebut. Kelimanya adalah Asean Inter-Parliamentary Myanmar Caucus (AIPMC), Solidaritas Indonesia for Asean People, KONTRAS, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), dan Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI).
Baca Juga:
Presiden AIPMC Eva Kusuma Sundari menyatakan, pihaknya mendesak pemerintah yang saat ini berposisi sebagai Ketua Asean untuk tidak mendukung permohonan Myanmar tersebut. Eva menilai, negara yang dulu bernama Burma tersebut belum mampu menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang dilakukan oleh militer sejak tahun 1980-an.
Baca Juga:
JAKARTA - Inisiatif Myanmar untuk menjadi Ketua Perhimpunan Negara Asia Tenggara (Asean) pada 2014 mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan di
BERITA TERKAIT
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensesneg