Pemerintah Diminta Topang Dunia Properti Yang Terpuruk Gegara Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Para pengusaha properti menyambut positif kebijakan pemerintah menerapkan era kenormalan baru (new normal), setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Para pengusaha mulai optimistis dunia properti akan kembali bergairah, setelah terpuruk gegara pandemi virus Corona (COVID-19).
"Era new normal membawa harapan sektor properti kembali menggeliat. Untuk perumahan bagi pemakai langsung kelas menengah ke bawah, masih ada prospek," ujar Chief Executive Officer (CEO) Anugerah Sejahtera Group (ASG) Benlis Butarbutar, di Jakarta, Minggu (28/6)
Menurut Benlis, pasar perumahan kelas menengah ke bawah bakal bergairah karena sebelum pandemi Covid-19, banyak calon pembeli sudah mempersiapkan dana untuk membeli rumah.
"Alasan lain, harga rumah juga lagi sangat murah. Cuma untuk investor masih wait and see," ucapnya.
Meski demikian, pria yang telah menangani lebih dari 14 proyek properti sejak 2008 ini menilai, peran pemerintah sangat penting di awal era kenormalan baru.
Misalnya, memberi dukungan melalui restrukturisasi kredit, mengurangi pajak PPN, PPh dan BPHTB selama 12 bulan. Hal tersebut dinilai cukup memberatkan konsumen dan developer
Pemerintah juga diharapkan membantu penyertaan modal/merger/akuisisi developer yang proyeknya masih layak dan yang memiliki landbank besar, yang tidak bisa dijual dalam waktu dekat karena pandemi Covid-19.
Para pengusaha properti menyambut positif kebijakan pemerintah menerapkan era kenormalan baru (new normal), setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
- Ini Pemenang PropertyGuru Asia Property Awards Grand Final ke-19
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Rumah123 & Pertamina Patra Niaga Berkolaborasi, Perluas Akses Properti Komersial bagi Pelaku Usaha
- Pinhome: Infrastruktur Pacu Pertumbuhan Pasar Properti di Daerah
- Modernland Realty Optimistis Pasar Properti 2025 Bakal Tumbuh Positif
- Pemerintah Klaim Qatar dan UEA, Bakal Berinvestasi di Indonesia