Pemerintah Diminta Topang Dunia Properti Yang Terpuruk Gegara Pandemi
Sementara untuk perbankan diharapkan bisa menurunkan suku bunga kredit.
"Bila perlu pemerintah membeli persediaan produk perumahan yang ada dengan harga pokok produksi (hpp). Nantinya dijual kembali kepada konsumen dan akan dibayarkan lagi kepada pemerintah beserta keuntungannya," ucapnya.
Sementara itu terkait terobosan yang dilakukan ASG di era kenormalan baru, Benlis mengatakan antara lain memberi sejumlah benefit bagi para konsumen.
Misalnya, memberi harga dan sistem pembayaran yang fleksible seperti pemberian diskon. Kemudian kemudahan pembayaran berupa 'libur bayar' angsuran selama 12 bulan dan bebas biaya biaya akad kredit.
ASG bekerja sama dengan perbankan juga menerapkan subsidi cicilan bagi konsumen, setidaknya selama 12 bulan. Langkah lain, mendongkrak pemasaran melalui penjualan online dan bekerja sama dengan jaringan (networking) yang ada.
"Saya yakin semua adalah rencana Tuhan bagi hidup saya. Tidak hanya membangun properti yang baik, tetapi juga bisa memastikan kenyamanan dan keamanan pengguna properti tersebut. Properti yang baik tidak hanya di kota-kota besar, tetapi harus dibangun dengan sebaik-baiknya sampai ke daerah terpencil ," pungkas Benlis. (gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Para pengusaha properti menyambut positif kebijakan pemerintah menerapkan era kenormalan baru (new normal), setelah masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Fasilitas di Arandra Residence Kini Semakin Lengkap dengan Hadirnya Superindo
- Berpengalaman 19 Tahun, Safira Group Wujudkan Hunian Impian di Solo Raya
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Optimisme Kondisi Ekonomi Nasional Dukung Kinerja Positif Industri Properti
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement