Pemerintah Dinilai Inkonsistensi Berantas Korupsi
Jumat, 10 Desember 2010 – 05:55 WIB
"Dengan kondisi seperti ini, mendirikan 100 KPK sekalipun sulit memberantas praktik korupsi. Akibatnya praktik korupsi di Indonesia semakin meningkat karena sikap pemerintah yang tidak konsisten pada pemberantasan korupsi," kata Wakil Bendahara Golkar itu.
Sikap inkonsistensi yang lain dari pemerintah, menurut dia, terjadi pada skandal Bank Century dimana pemerintah memberikan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun pada Bank Century.
Menurut dia, pemerintah menunjukkan sikap tidak peduli, sedangkan lembaga penegak hukum terkesan tidak berani menindaklanjutinya.
Bambang menambahkan, pada kasus suap pada saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom, pada 2004, Kejaksaan telah menetapkan sejumlah tersangka penerima cek pelawat tapi tidak ada tersangka pemberinya. "Pada kasus suap, jika ada tersangka penerima maka ada tersangka pemberi," katanya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, berhasil atau tidaknya pemberantasan korupsi sangat tergantung pada
BERITA TERKAIT
- RS UKI Terus Berbenah Memasuki Usia 51 Tahun
- Mudhofir Khamid: Keputusan Prabowo Menaikkan UMP 6,5 Persen Sangat Berpihak pada Buruh
- Hari Anti-Korupsi Sedunia 2024: BRI Life & KPK Perkuat Komitmen Berantas Korupsi
- PPATK Bicara soal Pemblokiran Rekening Bank terkait Judi Online
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan