Pemerintah Dinilai Perlu Perbarui Sistem Gate Barrier di Gerbang Tol

Pemerintah Dinilai Perlu Perbarui Sistem Gate Barrier di Gerbang Tol
Petugas menangani lokasi kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Foto: ANTARA/HO-Damkar Kota Bogor

Karena itu, adanya perubahan penerapan sistem tersebut dinilai membuat penerapan pembayaran nirsentuh tidak berjalan secara maksimal.

“Tetapi tiba-tiba muncul sistem baru GNSS dari Hongaria itu kira-kira, muncul 3-4 tahun yang lalu sehingga oleh Menteri PUPR itu dihentikan yang airflow. Tetapi sampai sekarang urusannya enggak jelas,” tutur Agus.

Lebih lanjut, Agus melihat terdapat tanggung jawab pemerintah yang cukup besar dari kecelakaan yang terjadi di gerbang pintu tol. 

Sebab, dia menilai pemerintah sebagai regulator tidak benar-benar berjalan dengan baik. Mulai dari aturan kurangnya penerapan aturan hingga pengawasan yang rendah.

“Masalahnya regulatornya tidak bekerja dengan baik, tidak menaati semua peraturan-peraturan yang ada. Sehingga pelaksanaan di lapangan, apakah itu truk, bus, kendaraan lain juga santai-santai saja. Tilang juga enggak jalan. Sekarang polisi juga tidak menilang, yang katanya mau ETLE enggak ada kabarnya,” ucap Agus.

Dalam beberapa tahun terakhir, kecelakaan di gerbang tol kerap terjadi dan mengganggu mobilitas serta keselamatan pengguna jalan. 

Seperti kecelakaan pada maret 2024 lalu, Kecelakaan terjadi tabrakan beruntun di gerbang tol Halim Utara, arah Bekasi ke Tol Dalam Kota. Sebanyak tujuh kendaraan yang terlibat hingga ringsek.

Kecelakaan juga pernah terjadi Gerbang Tol Cikupa pada 2021, di mana sebuah truk mengalami rem blong dan menabrak beberapa kendaraan di Gerbang Tol Cikupa, Tangerang, menyebabkan kerusakan signifikan. 

Insiden kecelakaan maut terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Katulampa, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa 4 Februari 2025 malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News