Pemerintah Dinilai Salah Hitung Kuota BBM
Kamis, 10 Januari 2013 – 21:26 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini menilai rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini kurang pas. Pasalnya saat ini konsumsi masyarakat terhadap BBM bersubsidi masih tinggi. Menurut hematnya, pemerintah telah salah menghitung kuota BBM bersubsidi tahun ini sebanyak 46 juta kl. "Kuota BBM 46 juta kl tahun ini salah, karena dibuat dengan base on nya (kuota BBM tahun lalu) 40 juta kl. Kalau 48,67 juta kl itu naik. Kalau tidak naik, bisa kuotanya 50 juta kl," jelasnya.
Menurutnya, meski harga BBM bersubsidi tahun ini naik, hal itu tetap tidak akan mampu menurunkan konsumsi masyarakat akan BBM subsidi dan kuota BBM subsidipun tetap akan jebol.
"Kalau dinaikkan menjadi Rp6000 per liter, itu kuotanya bisa sampai 48,67 juta kiloliter (kl)," ujar Rudi di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini menilai rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini kurang pas.
BERITA TERKAIT
- Duta Digital BNI Rangkul PMI Hong Kong untuk Melek Keuangan
- Raih Skor BBB, Pertamina NRE Tunjukkan Komitmen dan Keseriusan Mengelola ESG
- Bos Apple Lakukan Pertemuan dengan Kemenperin, Ternyata Ini yang Dibahas
- Gotrade Hadirkan Options Trading: Solusi Cerdas untuk Kendali Penuh atas Investasi
- Sejak Berdiri PaDi UMKM Berhasil Tingkatkan Transaksinya hingga 3.610 Persen
- Endry Lee, Sosok di Balik Kesuksesan MensaPro Indonesia