Pemerintah Dinilai Tak Akan Berani Paksakan Pertamax
Kepada Mobil Keluaran Setelah 2006
Minggu, 20 Januari 2013 – 06:06 WIB
JAKARTA - Wakil Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menilai pemerintah tidak akan berani melakukan kebijakan tentang larangan tentang mobil buatan setelah 2006 menggunakan Premium. Pasalnya, sekarang ini sudah mendekat Pemilu Presiden. Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengusulkan kepada pemerintah agar mobil keluaran setelah tahun 2006 dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Alasannya selain membantu mengurangi beban negara, hal itu juga bisa membuat kendaraan menjadi lebih awet.
Menurut Komaidi, pemerintah dinilai hanya berani melakukan pembatasan khusus bagi kendaraan pemerintah. "Kalau pemerintah tegas, setidaknya harga BBM subsidi sudah naik," katanya, Sabtu (19/1).
Baca Juga:
Ditambahkannya, ketidaktegasan pemerintah itu terlihat dari kengototan dalam melakukan pembatasan BBM subsidi hanya kepada kendaraan pemerintah, BUMN, BUMD, serta kendaraan pertambangan dan perkebunan. "Kebijakannya masih itu-itu saja, yang sudah pasti tidak akan efektif mengurangi subsidi secara signifikan. Padahal pembatasan seperti lebih ramai polemiknya daripada hasilnya," jelasnya
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menilai pemerintah tidak akan berani melakukan kebijakan tentang larangan
BERITA TERKAIT
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Pupuk Kaltim Raih Predikat Gold Star Investortrust ESG Awards 2024
- Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
- Beli BBM Bisa Dapat Cashback Cuma Pakai Kartu Kredit BNI-MyPertamina
- Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA 2024
- BNI Gandeng PT Pos Dukung UMKM Atasi Tantangan Logistik dan Sumber Pembiayaan