Pemerintah Dinilai Tak Konsisten
Jumat, 26 April 2013 – 01:48 WIB
JAKARTA - Tertangkap basahnya sebuah kendaraan operasional pejabat teras kementerian dengan nomor polisi B 1853 RFV, yang mengisi BBM bersubsidi di sebuah SPBU di kawasan Senayan, Jakarta Barat, Kamis (25/4) sore dinilai sebagai bentuk ketidakkonsistenan pemerintah dalam menerapkan Peraturan Menteri ESDM No.1/2013. "Jadi kalau tingkat keberhasilannya hanya 36 persen, di Jawa pula, bagaimana kita berharap pada yang bukan penyelenggara negara, dan mereka di luar Jawa. Sedangkan yang dekat dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saja tidak seperti ini kondisinya," tutur Marwan.
"Jelas itu tidak konsisten," kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress), Marwan Batubara saat dihubungi jpnn.com, Kamis malam.
Ketidak konsistenan pemerintah ini, lanjut dia, perkuat dengan hasil survey yang dilakukan oleh pemerintah sendiri, di mana, secara umum program pembatasan BBM subsidi tahun 2012 yang diberlakukan untuk pejabat negara yang ada di Jawa, tingkat keberhasilannya hanya 36 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Tertangkap basahnya sebuah kendaraan operasional pejabat teras kementerian dengan nomor polisi B 1853 RFV, yang mengisi BBM bersubsidi
BERITA TERKAIT
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda