Pemerintah Dinilai Tak Serius Kembangkan Mobil Listrik
![Pemerintah Dinilai Tak Serius Kembangkan Mobil Listrik](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/04/23/cdbc861dce8c351327851f557cb5f103.jpg)
Director Strategic, Technology and Engineering Directorate IOI Jaka Purwanto mengatakan, angka tersebut di luar ekspektasi dan kapabilitas yang dimiliki Indonesia.
Menurut Jaka, Indonesia seharusnya bisa menghasilkan hinga ratusan ribu unit.
”Porsi mobil low carbon seperti CNG (compress natural gas) dan hybrid itu kontribusinya harus besar. Ekspektasi kami ada di angka ratusan ribu pada 2025. Sehingga bisa mendorong prinsipal Jepang untuk berpartisipasi,” ujar Jaka.
Jaka menambahkan, menurut pihak Dewan Energi Nasional (DEN), dokumen RUEN tersebut memang masih bisa direvisi.
”Pihak DEN menyebut kalau itu adalah life document, jadi bisa direvisi nantinya. RUEN ini, kan, sebagai patokan, revisinya bisa melalui mekanisme tertentu,” tambah Jaka.
Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai, Indonesia perlu memperhatikan manfaat mobil listrik dan hybrid.
"Kita semua tahu, hybrid itu dari sananya sudah mahal, karena ada dua mesin, tetapi kita di Indonesia juga harus tahu, kendaraan ini hemat BBM, karena tujuannya penurunan gas rumah kaca,” ujar Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto. (agf)
Indonesia jauh tertinggal dibandingkan Thailand dalam pembuatan mobil listrik.
Redaktur & Reporter : Ragil
- IIMS 2025, 2 Mobil Listrik Konsep yang Patut Ditunggu
- IIMS 2025, SIS Berencana Memasarkan Suzuki e-Vitara di Indonesia Pada 2026
- IIMS 2025: Tampang Mirip Alphard, Honri Boma EV Bisa Menjelajah Sejauh 225 Km
- Denza Z9 Sukses Curi Perhatian Pengujung IIMS 2025
- Gofar Hilman Beri Sentuhan pada Mobil Listrik Seres E1, jadi Lebih Keren
- Resmi Meluncur di IIMS 2025, Honda e:N1 Disewakan Per Bulan