Pemerintah Dinilai Tak Serius Tangani Wabah Virus Corona

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta mengritik pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena menggulirkan wacana untuk menerapkan relaksasi dalam kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Wacana relaksasi, kata Sukamta, menguatkan dugaan bahwa pemerintah tidak punya desain besar dalam penanangan pandemi coronavirus disease 2018 (COVID-19).
"Sampai sekarang pemerintah juga belum pernah mengungkapkan grand desain penangangan COVID-19 termasuk target waktu untuk mengatasinya. Jadi, semakin kelihatan bahwa kebijakan PSBB ini seakan lempar tanggung jawab pemeritah pusat ke daerah," kata Sukamta dalam keterangan resminya kepada jpnn.com, Senin (4/5).
Lebih lanjut, anggota DPR asal Yogyakarta ini mengetahui bahwa pemerintah memakai alasan mencegah stres, sehingga mewacanakan relaksasi PSBB.
Sukamta pun mempertanyakan alasan tersebut. Terutama, berkaitan evaluasi yang dipakai pemerintah sehingga PSBB menyebabkan stres.
"Dalihnya hasil evaluasi, masyarakat dikatakan stres karena dibatasi, kalau stres imunitas menurun bisa jadi sakit. Ini kayaknya yang stres malah pemerintah, karena enggak jelas konsepnya, enggak jelas ukuran evaluasinya," tutur dia.
Selain itu, kata Sukamta, pemerintah daerah bakal dilanda kebingungan dengan wacana relaksasi oleh pemerintah pusat.
Sebab, beberapa daerah tengah mengetatkan pelaksanaan PSBB demi menekan penularan COVID-19. Tindakan tegas mulai diberlakukan di beberapa daerah dalam penerapan PSBB.
Wacana relaksasi menguatkan dugaan bahwa pemerintah tidak punya desain besar dalam penanangan pandemi coronavirus disease 2018 (COVID-19).
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- 24 Jam Nonstop, Posko Mudik Lebaran DPW PKS Banten Sediakan Fasilitas Pijat Relaksasi
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik