Pemerintah Diprediksi Tetap Lakukan Deregulasi

Langkah-langkah tersebut berhasil membuat Indonesia masuk dalam daftar sepuluh negara di dunia yang melakukan reformasi mendasar bersama dengan Bahrain, Belarus, Brunei Darussalam, Georgia, Kazakhstan, Kenya, Pakistan, Serbia and United Arab Emirates.
“Mengingat target awal setidaknya Indonesia berada di peringkat 41 EODB, maka bisa diperkirakan bahwa berbagai terobosan termasuk deregulasi masih akan dijalankan pemerintah,” kata founder Indosterling Capital William Henley.
Tak mengherankan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2017 bisa lebih tinggi dari proyeksi 5,1 persen.
Hal itu bisa dicapai dengan dukungan kebijakan dari pemerintah.
Sebelumnya, Darmin mengatakan bahwa upaya mendorong pertumbuhan ekonomi itu akan dilakukan melalui percepatan pembangunan infrastruktur, menerbitkan paket deregulasi, mendorong proses industrialisasi dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasi.
"Kebijakan baru terutama pengembangan pendidikan kejuruan, reformasi agraria dan beberapa kebijakan pemerataan, bisa menaikkan pertumbuhan," ujarnya.
Melalui pembenahan itu, pemerintah tampaknya optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2017 bisa mencapai kisaran 5,2-5,4 persen, atau lebih tinggi dari kinerja ekonomi pada 2016 yang tumbuh di kisaran 5,02 persen.
Setelah itu, tancap gas menuju target pertumbuhan enam persen pada 2018. (jos/jpnn)
Menurut pernyataan resmi Badan Pusat Statistik, kinerja ekonomi nasional pada 2016 berada pada angka 5,02 persen.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif
- Menteri ESDM: Mudik 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
- Sekda Sumsel Pimpin Rapat Persiapan Program Mencetak 100.00 Sultan Muda
- MahakaX Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi di Industri Media Digital Kreatif
- Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Target Berat, tetapi Tidak Mustahil
- KISI Asset Management Raih 5 Piagam Penghargaan